Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan
hasil dari kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang
terorganisir menganai alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika
juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras
berdasarkan hukum alam (Widyaningsih, 2011).
Adanya Pembelajaran fisika di sekolah bertujuan untuk membekali
peserta didik mempunyai kompetensi teori dan konsep fisika yang telah
dijabarkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tersirat dalam
Permendiknas nomor 22 tahun 2007 tentang Standar Isi dan nomor 23 tahun 2007
tentang Standar Kompetensi Lulusan khusus untuk pelajaran Fisika. Namun
kenyataanya, proses pembelajaran fisika di sekolah masih terdapat kekurangan.
Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang harus dipahami,
bukan hanya sekadar dihafalkan. Kurangnya kemampuan peserta didik tersebut
perlu ditemukan solusinya. Penggunaan media pembelajaran seperti buku Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat menjadi salah satu alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik (Nurliawati, dkk., 2017).
Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah sebuah alat yang digunakan
peserta didik yang didalamnya mencakup pemberian tugas, dengan tujuan
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. LKPD biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah masalah. Penggunaan LKPD menjadikan
peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga dapat
mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep melalui aktvitas individu
maupun kelompok (Kahar & Layn, 2018).
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu bahan ajar yang penting untuk tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran fisika. LKPD yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Langkah-langkah aplikatif membuat LKPD yaitu (Prastowo, 2011):
1. Melakukan analisis kurikulum
2. Menyusun peta kebutuhan LKPD
3. Menentukan judul-judul LPKD
4. Penulisan LKPD
Penyusunan LKPD harus
memperhatikan aspek konsistensi, format, daya tarik, organsasi, ukuran huruf,
dan ruang kosong (Usman & Asnawir, 2002). Konsistensi meliputi: a)
penggunaan format yang bersesuaian setiap halaman, dan b) penyesuaian spasi
dalam tulisan. Format meliputi: a) Jika paragraf yang panjang sering digunakan,
tampilan satu kolom lebih disarankan, b) dipisahkan isi, kemudian diberi label
secara visual, dan c) Perbedaan Strategi pembelajaran sebaiknya dipisahkan dan
diberi label secara visual. Organisasi meliputi a) peserta didik harus
mengetahui posisinya dalam teks, dan b) Menyusun teks. Daya tarik seperti
setiap bagian dalam bab dibuat alinea baru, sehingga dapat memotivasi peserta
didik untuk terus membaca. Ukuran Huruf mencakup: a) Memilih huruf yang sesuai
dengan peserta didik, pesan, dan lingkungannya, dan b) Meminimalisir pemakaian
huruf kapital pada semua teks, sehingga proses keterbacaan tulisan menjadi
kurang baik. Ruang kosong meliputi: a) Menggunakan ruang kosong yang tidak
berisi teks atau gambar untuk menambah kontras, dan (b) spasi antar baris
sebaiknya disesuaikan untuk membantu keterbacaan.
Penggunaan LKPD ini sangat penting dilakukan
dalam pembelajaran supaya lebih efektif, efisien, dan searah dengan kemampuan
yang ingin dicapai. Kemampuan yang dimaksudkan adalah kemampuan dalam hal pengembangan
kompetensi LKPD yang sebaiknya mampu dikuasai oleh guru, tetapi pada kondisi realitas
yang terjadi sebagian besar guru belum menguasai hal tersebut dengan baik. Hal ini
dikarenakan guru masih banyak yang melaksanakan pembelajaran dengan model
konvensional tanpa memperhatikan kebaruan proses pembelajaran. Hal ini
mengakibatkan peserta didik kurang aktif, kurang termotivasi, dan tidak
mempunyai minat dalam pembelajaran karena pelaksanaan pembelajaran yang lebih
kepada aspek mendengar (Kahar & Layn, 2018).
Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) ini penting digunakan dalam pembelajaran fisika
dengan tujuan sebagai penunjang proses pembelajaran dan penunjang pencapaian
hasil belajar peserta didik dalam memahami suatu materi tertentu baik dalam
segi teori maupun praktik. Sehingga dalam pengaplikasian pada kegiatan praktik
dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan (Kahar
& Layn, 2018).
Daftar
Pustaka
Depdiknas. 2007. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2007 Tentang
Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Depdiknas.
Kahar, M. S. & Layn, M. R. 2018. Analisis Respon Peserta Didik
dalam Implementasi Lembar Kerja Berorientasi Pemecahan Masalah. Berkala Ilmiah
Pendidikan Fisika, 6 (3), 292-300. Dari https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/bipf/article/view/5054.
Nurliawaty, L., Mujasam., Yusuf, I., & Widyaningsih, S. W.
2017. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Problem Solving Polya. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 6 (1), 72-81. Dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/9183/6326.
Prastowo, A. 2011. Panduan Membuat
Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Usman,
M. B. & Asnawir, H. 2002. Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.
Widyaningsih, S. W. 2011. Pembentukan Karakter Bertanggung Jawab dan Rasa Ingin Tahu Melalui Penerapan Metode Quantum Learning dengan Menggunakan Media Alat Peraga Sederhana pada Pembelajaran Fisika. In Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA. Padang: Universitas Negeri Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar