Selasa, 04 Mei 2021

PENTINGNYA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA


Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang merupakan hasil dari kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir menganai alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam (Widyaningsih, 2011).

Adanya Pembelajaran fisika di sekolah bertujuan untuk membekali peserta didik mempunyai kompetensi teori dan konsep fisika yang telah dijabarkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tersirat dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2007 tentang Standar Isi dan nomor 23 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Lulusan khusus untuk pelajaran Fisika. Namun kenyataanya, proses pembelajaran fisika di sekolah masih terdapat kekurangan.

Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang harus dipahami, bukan hanya sekadar dihafalkan. Kurangnya kemampuan peserta didik tersebut perlu ditemukan solusinya. Penggunaan media pembelajaran seperti buku Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik (Nurliawati, dkk., 2017).

Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah sebuah alat yang digunakan peserta didik yang didalamnya mencakup pemberian tugas, dengan tujuan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. LKPD biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah masalah. Penggunaan LKPD menjadikan peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga dapat mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep melalui aktvitas individu maupun kelompok (Kahar & Layn, 2018).

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu bahan ajar yang penting untuk tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran fisika. LKPD yaitu materi ajar  yang  sudah  dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari  materi  ajar  tersebut  secara  mandiri. Langkah-langkah aplikatif membuat LKPD yaitu (Prastowo, 2011):

1. Melakukan analisis kurikulum

2. Menyusun peta kebutuhan LKPD

3. Menentukan judul-judul LPKD

4. Penulisan LKPD

Penyusunan LKPD harus memperhatikan aspek konsistensi, format, daya tarik, organsasi, ukuran huruf, dan ruang kosong (Usman & Asnawir, 2002). Konsistensi meliputi: a) penggunaan format yang bersesuaian setiap halaman, dan b) penyesuaian spasi dalam tulisan. Format meliputi: a) Jika paragraf yang panjang sering digunakan, tampilan satu kolom lebih disarankan, b) dipisahkan isi, kemudian diberi label secara visual, dan c) Perbedaan Strategi pembelajaran sebaiknya dipisahkan dan diberi label secara visual. Organisasi meliputi a) peserta didik harus mengetahui posisinya dalam teks, dan b) Menyusun teks. Daya tarik seperti setiap bagian dalam bab dibuat alinea baru, sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk terus membaca. Ukuran Huruf mencakup: a) Memilih huruf yang sesuai dengan peserta didik, pesan, dan lingkungannya, dan b) Meminimalisir pemakaian huruf kapital pada semua teks, sehingga proses keterbacaan tulisan menjadi kurang baik. Ruang kosong meliputi: a) Menggunakan ruang kosong yang tidak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras, dan (b) spasi antar baris sebaiknya disesuaikan untuk membantu keterbacaan.

Penggunaan LKPD ini sangat penting dilakukan dalam pembelajaran supaya lebih efektif, efisien, dan searah dengan kemampuan yang ingin dicapai. Kemampuan yang dimaksudkan adalah kemampuan dalam hal pengembangan kompetensi LKPD yang sebaiknya mampu dikuasai oleh guru, tetapi pada kondisi realitas yang terjadi sebagian besar guru belum menguasai hal tersebut dengan baik. Hal ini dikarenakan guru masih banyak yang melaksanakan pembelajaran dengan model konvensional tanpa memperhatikan kebaruan proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan peserta didik kurang aktif, kurang termotivasi, dan tidak mempunyai minat dalam pembelajaran karena pelaksanaan pembelajaran yang lebih kepada aspek mendengar (Kahar & Layn, 2018).

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini penting digunakan dalam pembelajaran fisika dengan tujuan sebagai penunjang proses pembelajaran dan penunjang pencapaian hasil belajar peserta didik dalam memahami suatu materi tertentu baik dalam segi teori maupun praktik. Sehingga dalam pengaplikasian pada kegiatan praktik dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan (Kahar & Layn, 2018).

 

Daftar Pustaka

Depdiknas. 2007. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Depdiknas.

Kahar, M. S. & Layn, M. R. 2018. Analisis Respon Peserta Didik dalam Implementasi Lembar Kerja Berorientasi Pemecahan Masalah. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 6 (3), 292-300. Dari https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/bipf/article/view/5054.

Nurliawaty, L., Mujasam., Yusuf, I., & Widyaningsih, S. W. 2017. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Problem Solving Polya. Jurnal Pendidikan Indonesia, 6 (1), 72-81. Dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/9183/6326.

Prastowo, A. 2011. Panduan Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Usman, M. B. & Asnawir, H. 2002. Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.

Widyaningsih, S. W. 2011. Pembentukan Karakter Bertanggung Jawab dan Rasa Ingin Tahu Melalui Penerapan Metode Quantum Learning dengan Menggunakan Media Alat Peraga Sederhana pada Pembelajaran Fisika. In Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA. Padang: Universitas Negeri Padang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENTINGNYA PENGEMBANGAN SOAL HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Kurikulum 2013 versi 2016 yang berlaku di Indonesia saat ini meminta guru untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat mempengaruhi siswa untu...