Selasa, 02 Maret 2021

PENTINGKAH MEMANFAATKAN IPTEK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA?

 


Revolusi Industri 4.0 di abad 21 merupakan tantangan untuk semua bidang ilmu, khususnya adalah bidang pendidikan. Menurut Hamida (2013), adanya Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akan dapat mendorong setiap orang untuk berpikir kreatif dan bersikap aktif dalam mengembangkan potensi diri. Menurut Purba (2017), untuk mengembangkan potensi diri, maka seorang pelajar harus selalu belajar baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, maka IPTEK dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran dengan baik. Dalam pembelajaran fisika dapat memanfaatkan media berbasis digital untuk membantu proses pembelajaran agar lebih efektif. Pembelajaran fisikan yang berbasis digital tentunya akan menjadi daya tarik siswa yang kurang tertarik dengan mata pelajaran fisika.

Namun sampai saat ini, sebagian guru fisika masih banyak yang menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah. Biasanya guru dalam memulai pembelajaran langsung memaparkan materi, yang kemudian guru tersebut memberikan contoh soal mengenai materi tersebut, dan dilanjutkan dengan melakukan evaluasi terhadap siswa melalui pemberian latihan soal. Pada umumnya, pembelajaran fisika hanya berpusat pada guru, sehingga siswa bersikap pasif dan bahkan ada yang siswa hanya dituntut untuk menghafalkan rumus-rumus fisika tanpa memahami konsep dan manfaat dari materi yang dipelajari. Hal ini tidak jarang menyebabkan hasil belajar fisika siswa di sekolah masih rendah dan belum ada peningkatan atau belum dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah. Pemahaman terhadap suatu materi dan penguasaan konsep fisika yang baik dan benar dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan IPTEK, yang mana hal ini bisa dikembangkan melalui penerapan metode, pendekatan, media, dan strategi yang tepat (Wahyuni, 2012).

Dalam pembelajaran fisika perlu memanfaatkan IPTEK karena kebanyakan materi fisika bersifat abstrak, yaitu sebagai produk (berupa konsep, fakta, hukum, teori, prinsip) dan sebagai proses (berupa kerja ilmiah). Menurut Purba (2019), Selain pada proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran juga perlu diperhatikan oleh guru dengan menerapkan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sesuai dengan kurikulum tersebut dan revolusi industri 4.0, maka guru harus menggunakan pembelajaran yang kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif agar konsentrasi belajar mahasiswa dalam upaya mencapai standar mutu pendidikan. Menurut Permenristekdikti No.44, Standar Nasional Pendidikan Tinggi merupakan satuan standar yang terdiri dari Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.

Menurut Darmaningrat (2018), dengan memanfaatkan aplikasi berbasis digital learning, maka kemampuan untuk menciptakan rencana pembelajaran menjadi lebih implementatif dan lebih baik, dalam mempraktikkan suatu metode pembelajaran menjadi lebih menarik dan bervariasi, dan juga mendapatkan sumber belajar lebih lengkap dengan memanfaatkan digital. Dengan memanfaatkan aplikasi digital learning, maka akan memberi kemudahan bagi siswa untuk dapat mengakses sumber belajar yang menyenangkan dan interaktif. Selain bermanfaat bagi siswa itu sendiri, orang tua juga bisa turut ikut berpartisipasi dalam memantau materi yang disampaikan oleh guru pada siswa di sekolah melalui aplikasi berbasis digital tersebut. Dari sini, dapat kita ketahui bahwa peran IPTEK sangat berdampak besar bagi pembelajaran di sekolah, khususnya pembelajaran fisika yang perlu adanya pembelajaran yang mampu membangkitkan minat belajar siswa.

 

Daftar Pustaka

Darmaningrat, E. W. 2018. Pemanfaatan Aplikasi Digital Learning pada Pembelajaran Pengayaan di Sekolah Menengah Kota Surabaya. Surabaya: Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia.

Hamida, Naba, dkk. 2011. Studi Komparasi Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Riil dalam Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Kreativitas Mahasiswa pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 2 (2).

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Kopertis 3 (online). (http://kopertis3.or.id). diakses 02 Maret 2021.

Purba, L. S. L. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Mahasiswa pada Pokok Bahasan Koloid. EduMatSains, 1(2), 137-152.

Purba, L. S. L. 2018. Peningkatan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Evaluasi Pembelajaran Quizizz pada Mata Kuliah Kimia Fisika I. JDP, 12 (1), 29-39. Dari http://repository.uki.ac.id/2628/.

Wahyuni, E. 2012. Pengaruh Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Pemerolehan Belajar. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 7 (1), 694-710. Dari https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/article/view/338/343.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENTINGNYA PENGEMBANGAN SOAL HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Kurikulum 2013 versi 2016 yang berlaku di Indonesia saat ini meminta guru untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat mempengaruhi siswa untu...