Revolusi
Industri 4.0 di abad 21 merupakan tantangan untuk semua bidang ilmu, khususnya
adalah bidang pendidikan. Menurut Hamida (2013), adanya Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akan dapat mendorong setiap orang untuk berpikir
kreatif dan bersikap aktif dalam mengembangkan potensi diri. Menurut Purba (2017),
untuk mengembangkan potensi diri, maka seorang pelajar harus selalu belajar baik
secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Karena ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, maka IPTEK dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran dengan baik. Dalam pembelajaran fisika dapat memanfaatkan media berbasis digital untuk
membantu proses pembelajaran agar lebih efektif. Pembelajaran fisikan yang
berbasis digital tentunya akan menjadi daya tarik siswa yang kurang tertarik
dengan mata pelajaran fisika.
Namun
sampai saat ini, sebagian guru fisika masih banyak yang menggunakan pembelajaran
dengan metode ceramah. Biasanya guru dalam memulai pembelajaran langsung
memaparkan materi, yang kemudian guru tersebut memberikan contoh soal mengenai
materi tersebut, dan dilanjutkan dengan melakukan evaluasi terhadap siswa
melalui pemberian latihan soal. Pada umumnya, pembelajaran fisika hanya
berpusat pada guru, sehingga siswa bersikap pasif dan bahkan ada yang siswa
hanya dituntut untuk menghafalkan rumus-rumus fisika tanpa memahami konsep dan
manfaat dari materi yang dipelajari. Hal ini tidak jarang menyebabkan hasil
belajar fisika siswa di sekolah masih rendah dan belum ada peningkatan atau
belum dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah. Pemahaman
terhadap suatu materi dan penguasaan konsep fisika yang baik dan benar dapat
memberikan kontribusi terhadap kemajuan IPTEK, yang mana hal ini bisa dikembangkan
melalui penerapan metode, pendekatan, media, dan strategi yang tepat (Wahyuni, 2012).
Dalam
pembelajaran fisika perlu memanfaatkan IPTEK karena kebanyakan materi fisika
bersifat abstrak, yaitu sebagai produk (berupa konsep, fakta, hukum, teori,
prinsip) dan sebagai proses (berupa kerja ilmiah). Menurut Purba (2019), Selain
pada proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran juga perlu diperhatikan oleh
guru dengan menerapkan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Sesuai dengan kurikulum tersebut dan revolusi industri 4.0, maka guru harus menggunakan
pembelajaran yang kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
menjadi lebih efektif agar konsentrasi belajar mahasiswa dalam upaya mencapai
standar mutu pendidikan. Menurut Permenristekdikti No.44, Standar Nasional
Pendidikan Tinggi merupakan satuan standar yang terdiri dari Standar Nasional
Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
Menurut
Darmaningrat (2018), dengan memanfaatkan aplikasi berbasis digital learning,
maka kemampuan untuk menciptakan rencana pembelajaran menjadi lebih implementatif
dan lebih baik, dalam mempraktikkan suatu metode pembelajaran menjadi lebih menarik
dan bervariasi, dan juga mendapatkan sumber belajar lebih lengkap dengan
memanfaatkan digital. Dengan memanfaatkan aplikasi digital learning, maka akan
memberi kemudahan bagi siswa untuk dapat mengakses sumber belajar yang menyenangkan
dan interaktif. Selain bermanfaat bagi siswa itu sendiri, orang tua juga bisa
turut ikut berpartisipasi dalam memantau materi yang disampaikan oleh guru pada
siswa di sekolah melalui aplikasi berbasis digital tersebut. Dari sini, dapat
kita ketahui bahwa peran IPTEK sangat berdampak besar bagi pembelajaran di
sekolah, khususnya pembelajaran fisika yang perlu adanya pembelajaran yang
mampu membangkitkan minat belajar siswa.
Daftar Pustaka
Darmaningrat,
E. W. 2018. Pemanfaatan Aplikasi Digital Learning pada Pembelajaran
Pengayaan di Sekolah Menengah Kota Surabaya. Surabaya: Seminar Nasional
Sistem Informasi Indonesia.
Hamida,
Naba, dkk. 2011. Studi Komparasi Penggunaan Laboratorium Virtual dan
Laboratorium Riil dalam Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Kreativitas Mahasiswa pada Materi Pokok
Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran
2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 2 (2).
Peraturan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Kopertis 3
(online). (http://kopertis3.or.id).
diakses 02 Maret 2021.
Purba,
L. S. L. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray (TS-TS) Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Mahasiswa pada Pokok
Bahasan Koloid. EduMatSains, 1(2), 137-152.
Purba,
L. S. L. 2018. Peningkatan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Melalui Pemanfaatan
Evaluasi Pembelajaran Quizizz pada Mata Kuliah Kimia Fisika I. JDP, 12
(1), 29-39. Dari http://repository.uki.ac.id/2628/.
Wahyuni,
E. 2012. Pengaruh Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Pemerolehan
Belajar. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 7 (1), 694-710. Dari https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/article/view/338/343.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar