Pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mengubah proses
pembelajaran, khususnya di Indonesia. Kurikulum pada masa pandemi ini adalah
kurikulum 2013, yang mana salah satu dari prinsip kurikulum 2013 adalah sesuai
dengan perkembangan IPTEKS, sehingga dalam pembelajaran daring ini juga harus
memiliki kesesuaian dengan prinsip tersebut. Pada kurikulum 2013 ini, Teknik
penilaiannya menggunakan tiga aspek kompetensi, yaitu kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (Marlinda, 2020). Fadlilah (2014)
menyebutkan bahwa konsep kurikulum 2013 diharapkan dapat memberikan
keseimbangan ketiga aspek kompetensi secara berimbang, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan menyeimbangkan ketiga aspek tersebut.
Adanya pandemi COVID-19 ini dapat menghambat proses pembelajaran
secara tatap muka, sehingga pembelajaran harus dilakukan secara daring.
Pembelajaran secara daring ini dapat dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Namun, masih terdapat tantangan besar dalam pelaksanaan pembelajaran secara
daring, salah satunya adalah masih banyak guru yang belum terbiasa menggunakan
sistem pembelajaran yang sepenuhnya dilakukan secara online. Menurut Harnani
(2020), pembelajaran daring dapat melakukan dengan memanfaatkan grup di media
sosial seperti WhatsApp (WA), aplikasi zoom, aplikasi google meet, telegram
ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan begitu, guru dapat memastikan
siswa telah mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di
tempat yang berbeda (Harnani, 2020).
Kemendikbud memberikan tujuh tips belajar dari rumah, yang salah
satunya adalah membagi kelas dalam kelompok kecil dan mencoba model/metode
Project Based Learning (PjBL) karena melatih siswa berkolaborasi, gotong royong
dan empati (Yuliana, 2020). Model Project Based Learning yang disebutkan oleh
Kemendikbud merupakan salah satu model pembelajaran yang membuat siswa dapat
mandiri dan aktif dalam pembelajaran. Model Project Based Learning adalah model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih berbagai keterampilan berpikir,
konkret, sikap, dan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki. Kemudian,
pada permasalahan kompleks diperlukan pembelajaran melalui kolaborasi,
investigasi, dan eksperimen dalam membuat suatu proyek, serta mengintegrasikan
berbagai subjek (materi) dalam pembelajaran. Melalui model Project Based
Learning, diharapkan dapat melatih kolaborasi, kemandirian, dan eksperimen
dalam diri siswa (Anis & Puspitasari, 2020).
Fokus dari model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah
pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin yang
melibatkan siswa untuk memecahkan masalah dan tugas-tugas yang bermakna
lainnya. Model pembelajaran PjBL memberi peluang bagi siswa untuk bekerja
secara otonom dan mengkonstruk belajar siswa sendiri, yang kemudian pada
puncaknya yaitu dapat menghasilkan suatu produk karya siswa (Prabowo, 2014).
Melalui model pembelajaran PjBL ini, siswa akan terdorong dalam kegiatan
belajar mereka sendiri. Disini, guru berperan sebagai mediator dan fasilitator
(Marlinda, 2020).
Menurut Noor, dkk. (2017) mengungkapkan bahwa pembelajaran
e-learning (daring) dalam model Project Based Learning dapat efektif dalam
pencapaian sikap sosil, spiritual, produk, proyek, dan ketuntasan belajar siswa.
Berdasarkan berbagai hasil riset yang dipaparkan di atas, pembelajaran daring
berbasis proyek dapat menjadi salah satu solusi dalam mengoptimalkan
pembelajaran, seperti pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Melalui
pembelajaran online berbasis proyek, maka siswa akan mendapatkan pembelajaran
yang bermakna sehingga ilmu dan pengetahuan yang didapatkan oleh siswa mempunyai
arti yang dapat dimanfaatkan sebagai bekal siswa menjadi problem solver dari
permasalahan yang dihadapi.
Perangkat pembelajaran Project Based Learning jika dikembangkan
dengan berbasis e-learning, dapat memudahkan guru dan siswa dalam melakukan kegiatan
pembelajaran yang tidak terbatas oleh jarak dan waktu. Sehingga, pembelajaran
fisika menggunakan model Project Based Learning dengan berbasis e-learning ini
dapat digunakan dalam masa pandemi Covid-19. Dalam pembelajaran fisika
menggunakan model Project Based Learning dengan berbasis e-learning, dapat
menggunakan perangkat pembelajaran seperti, RPP, Silabus, media pembelajaran,
dan buku ajar yang digunakan untuk menyampaikan materi fisika. Perangkat
pembelajaran ini dapat disampaikan melalui aplikasi e-learning yang dapat
diakses dari berbagai perangkat saat terhubung ke internet (Wihartanti &
Wibawa, 2017).
Mempelajari materi fisika kurang bermakna jika tidak disertai
dengan praktikum. Dalam masa pandemi ini, tentunya praktikum dalam fisika juga memiliki
hambatan, karena biasanya pada pembelajaran tatap muka dapat menggunakan
alat-alat praktikum yang sudah disediakan di laboratorium oleh sekolah. Untuk
itu, dalam melakukan praktikum pembelajaran secara online, dapat menggunakan
virtual lab, seperti simulasi PhEt. Menurut Marlinda (2020), manfaat dari
simulasi PhET ini dapat melatih siswa untuk melatih keterampilannya dalam
aktivitas bekerja dalam laboratorium virtual. Hal ini sesuai dengan model Project
Based Learning yang menekankan pada hasil akhir berupa produk, yang mana produk
yang bisa dihasilkan setelah melakukan simulasi di laboratorium virtual adalah
hasil analisis data. Produk yang dimaksud dalam model Project Based Learning
ini tidak selalu tentang benda tiga dimensi, namun laporan praktikum juga
merupakan produk.
Daftar
Pustaka
Anis., & Puspitasari, Y. D. 2020. Penerapan Model Pembelajaran
PjBL dengan Google Classroom untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran IPA. Papua Journal of Physics Education (PJPE), 1 (2), 1-12.
Dari http://ejournal.uncen.ac.id/index.php/PJPE/article/view/1390.
Fadlilah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam
Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Harnani, S. 2020. Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19,
(Online), (https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-dimasapandemi-covid-19),
diakses 16 Maret 2021.
Marlinda, N. L. P. M. 2020. Metode Eksperimen Berbantuan Media PhEt
dengan Model Pembelajaran PjBL. Sintesa Prosiding 2020, 295-300. Dari https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/sintesa/article/viewFile/1264/1110.
Noor, M. E., Hardyanto, W., & Wibawanto, H. 2017. Penggunaan
E-Learning dalam Pembelajaran Berbasis Proyek di SMA Negeri 1 Jepara. Innovative
Journal of Curriculum and Educational Technology 6 (1), 17-26. Dari https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/u
jet/article/view/15572.
Prabowo, C. T. 2014. Project Based Learning: Pendekatan
Pembelajaran Inovatif. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Wihartanti, L. V., & Wibawa, R. P. 2017. Development of E-Learning
Microsoft Sway as Innovation of Local Culture-Based Learning Media. Dinamika
Pendidikan, 12 (1), 53–60. Dari https://doi.org/10.15294/dp.v12i1.10582.
Yuliana, C. 2020. Project Based Learning, Model Pembelajaran
Bermakna di Masa Pandemi Covid-19, (Online),
(https://lpmplampung.kemdikbud.go.id/detailpost/project-based-learningmodel-pembelajaran-bermakna-di-masapandemi-covid-19),
diakses 16 Maret 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar